Brayan Agung Aliran Sesat di Situbondo

Dugaan adanya aliran sesat tercium di Situbondo. Aliran sesat yang bermarkas di Desa Gelung, Kecamatan Panarukan ini, tengah dipantau oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbang Linmas) Situbondo.

Dari informasi yang diterima detiksurabaya.com dari Bakesbang Linmas Situbondo, aliran ini bernama Brayan Agung. Saat ini, Bakesbang Linmas sudah menerjunkan Komunitas Inteligen Daerah (Kominda) sudah melakukan pemantauan. Hasilnya, Kominda menemukan adanya kegiatan ajaran tersebut.


"Kami akan rapatkan masalah ini dengan Kominda, yang jelas temuan Kominda memang mencium adanya aliran sesat," kata Kepala Bakesbang Linmas Situbondo, Zainul Arifin, saat dikonfirmasi detiksurabaya.com, di kantornya, Senin (18/1/2010).

Zainul juga membeberkan temuan Kominda, jika aliran Brayan Agung ini dipimping seseorang bernama Agung. "Yang jelas itu temuan Kominda, jika memang benar hal itu ada, kami akan berkoordinasi dengan semua pihak untuk membubarkan ajaran tersebut," tegas Zainul.

Menghina Nabi
Munculnya aliran sesat 'Brayat Agung' di Situbondo membuat resah masyarakat di sekitar Desa Gelung, Kecamatan Panarukan. Pasalnya, aliran ini konon sudah mempengaruhi sejumlah masyarakat sekitar.

Informasi yang dihimpun detiksurabaya.com dari masyarakat Desa Gelung, Kecamatan Panarukan, kalau aliran yang melarang pengikutnya untuk membaca Al Quran, salat, serta berpuasa itu sudah sejak lama ada.

Disebut-sebut pria bernama Agung lah yang membawa aliran itu ke Situbondo. Hal itu dibenarkan oleh Pak Irman, salah satu tetangganya yang mengaku pernah bertatap muka dengan pimpinan 'Brayat Agung'.

Kepada detiksurabaya.com, Pak Irman mengaku pernah berbincang dengan Agung, tentang Nabi Muhammad SAW saat naik ke surga dibawa oleh mahluk bernama buraq. Namun sejarah itu justru diplesetkan oleh Agung.

"Saya pernah ngobrol dengan dia tentang nabi naik buraq, tetapi dia pelesetkan dengan kata nabi muhammad membuka rok," tutur Pak Irman saat ditemui di rumahnya, Senin (18/1/2010).

Pengamatan detiksurabaya.com di rumah Agung, rumah tersebut terlihat sepi, tidak nampak ada satu orang pun yang ada di rumah itu. Sejumlah tetangga Agung menuturkan kalau rumah itu sering tertutup sejak sepekan lalu. "Warga sudah melaporkan masalah ini ke desa, sejak saat itulah rumah itu tampak sepi," terang Pak Irman.

Polisi Sudah Mengetahui Brayat Agung Sejak 1 Tahun Lalu
Keberadaan aliran Brayat Agung (sebelumnya disebut Brayan Agung) di Situbondo, Jatim sudah diketahui pihak kepolisian. Namun polisi mengaku belum mengambil tindakan apapun. Pasalnya, sejak berdiri sekitar setahun lalu, aliran tersebut adem ayem saja.

"Kita sudah tahu keberadaan aliran tersebut dan selama ini ayem-ayem saja. Itu juga diakui oleh Kepala Desa Gelung," kata salah satu petugas Polsek Panarukan, Aiptu Suparno, saat dihubungi detiksurabaya.com, Senin (18/1/2010) petang.

Suparno menjelaskan, jika ada warga yang melaporkan ke Bakesbang Linmas Situbondo, pihaknya tidak mengetahui warga mana. "Saya tidak tahu ada laporan warga ke Bakesbang Linmas, karena sampai sekarang tidak terjadi apa-apa di desa itu," tambahnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbang Linmas) melalui Komunitas Inteligen Daerah (Kominda) mencium adanya aliran sesat Brayat Agung yang muncul di Desa Gelung, Kecamatan Panarukan. Aliran sesat ini melarang pengikutnya untuk membaca Al Quran, salat, serta berpuasa.

Menyikapi adanya aliran sesat tersebut, saat ini pihak Bakesbang Linmas akan melakukan koordinasi dengan dengan pihak yang terkait untuk membubarkan ajaran tersebut./detik

0 komentar:

Posting Komentar