Obama Kecam Pastur Pembakar Quran

Presiden Barack Obama Sabtu (2/3) mengecam pembakaran Al Qur'an oleh seorang pastor Amerika Serikat. Obama menyebut pembakar Quran tersebut sangat tidak toleran dan fanatik.

"Penodaan atas setiap naskah suci, termasuk Al Qur'an, adalah sangat tidak toleran dan fanatik," kata Obama dalam pernyataan untuk menghormati mereka yang tewas dalam serangan itu.

Obama melontarkan kecaman setelah demonstrasi hebat pecah di Afghanistan menyusul pembakaran Quran di Florida, Amerika Serikat. Demonstrasi menyebabkan 17 orang tewas di Afgfhanistan.

Sepuluh orang tewas di tengah demonstrasi yang digelar di pusat kota Kandahar di Afghanistan selatan. Demonstrasi meluas ketika polisi terlibat bentrok dengan kerumunan massa pada Sabtu (2/3).

Sehari sebelum demonstrasi, tujuh staf PBB tewas akibat diserang oleh sekelompok massa di kota Mazar-i-Sharif di Afghanistan utara. Itu adalah serangan terburuk terhadap badan dunia tersebut di Afghanistan sejak serangan 2001.

Obama mengutuk aksi pembakaran Quran. Namun demikian, dia juga tidak bisa menolelir aksi penyerangan yang mengakibatkan korban tewas.

"Menyerang dan membunuh orang yang tidak bersalah sebagai aksi pembalasan adalah melampaui batas, penghinaan pada kesusilaan dan martabat manusia. Tidak ada agama yang mentoleransi pembunuhan dan pemenggalan orang tak bersalah. Tidak ada pembenaran pada tindakan tidak terhormat dan tercela," katanya. "Sekarang lah waktunya untuk membangkitkan kemanusiaan bersama bahwa kita berbagi. Itulah yang ditunjukkan oleh para pekerja AS yang kehilangan jiwa mereka dalam upaya untuk membantu rakyat Afghanistan.'' (rpblk)

0 komentar:

Posting Komentar