Sayap militer gerakan Islam Hamas, Izzuddin Al Qassam, mengatakan bahwa pihaknya telah memiliki senjata-senjata baru yang mampu mengejutkan pasukan Zionis Israel dalam perang Gaza.
Brigade Al-Qassam memperkenalkan tiga jenis senjata anti tank yang baru dalam perang Gaza satu tahun yang lalu, mereka juga menunjukkan foto-foto senjata tersebut dan waktu penggunaannya.
Dalam situs resminya Brigade Al-Qassam mengatakan: “Brigade Al-Qassam mampu menciptakan keseimbangan dengan musuh Zionis. Kami memiliki senjata-senjata yang tidak diperkirakan oleh para penjajah yang mampu menghajar para pemimpin pasukan dan prajurit Zionis.”
Brigade Al-Qassam mengatakan bahwa peluru kendali yang dipergunakan untuk pertama kalinya adalah peluncur roket RPG-29 yang mampu menembus pelindung. Roket tersebut diluncurkan pada pertengahan bulan Januari lalu terhadap tank-tank Zionis yang memasuki Gaza. Tembakan tersebut berujung pada kehancuran tank Zionis.
Brigade Al-Qassam mengatakan bahwa senjata yang kedua adalah mortir Tandem yang juga mampu menembus lapisan pelindung. Ditambahkan bahwa senjata tersebut juga dipergunakan untuk pertama kalinya pada bulan Januari lalu di Jalur Gaza. Mortir tersebut ditembakkan terhadap kendaraan lapis baja pengangkut serdadu Zionis yang memasuki kawasan timur Jabaliya, yang mengakibatkan kehancuran total.
Senjata yang ketiga adalah roket-roket 107mm yang dipergunakan untuk pertama kalinya di Jalur Gaza pada bulan yang sama. Roket tersebut ditembakkan ke arah pasukan khusus Israel di sebelah timur Khan Yunis, sebelah selatan Jalur Gaza.
Pada hari Kamis lalu, Israel mengklaim bahwa telah ada beberapa kali peluncuran roket. Jumlah total roket yang diluncurkan mencapai 11 buah pada hari Kamis siang, tiga roket lainnya diluncurkan setelah pukul 2 siang, sementara media-media Israel mengatakan bahwa 10 mortir mendarat di sebelah selatan Negev.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan kepada Ma’an bahwa para pejabat telah membenarkan adanya peluncuran lima hingga tujuh mortir, termasuk dua mortir di perbatasan, tidak dilaporkan ada kerusakan atau korban luka.
Tiga kali peluncuran tersebut tampaknya menjadi serangan terbesar di Israel selatan pasca berakhirnya operasi militer Israel di Gaza pada tahun lalu.
Israel juga telah melakukan latihan besar-besaran dan mengklaim telah berhasil melakukan uji coba tahap akhir terhadap sistem perisai peluru kendali Iron Dome.
Dalam latihan tersebut, difokuskan mengenai pelatihan kembali kesalahan-kesalahan militer yang pernah dilakukan selama perang terakhir di Gaza pada bulan Desember 2008 dan Januari tahun lalu. Kala itu ada sembilan orang serdadu Israel yang tewas, dan menghabisi 1.400 orang warga Palestina.
Kematian sembilan orang prajurit tersebut menjadi bahan evaluasi Israel karena enam kematian diantaranya dilaporkan terjadi akibat tembakan rekan sendiri.
“Untuk pertama kalinya, Iron Dome telah dihadapkan pada banyak ancaman sekaligus. Dan seluruh ancaman telah berhasil diintersepsi dengan sempurna,” demikian bunyi pernyataan dari Kementerian Pertahanan mengenai sistem pertahanan anti peluru kendali Israel tersebut.
“Berfungsinya Iron Dome akan mengubah situasi pollitik dan keamanan di perbatasan utara dan selatan,” kata Pinhas Buchris, direktorat jenderal Kementerian Pertahanan Israel. /suaramedia.
0 komentar:
Posting Komentar