Ungkap Markus, Susno Dikawal Mer-C

(wartaislam.com) Medical Emergency Rescue Committe (Mer-C) memberikan dukungan kepada mantan Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri, Komisaris Jenderal Susno Duadji yang sedang diperiksa Tim Propam Polri. Mer-C mengirimkan tim untuk mengawal kesehatan Susno.

"Kami memberi dukungan kepada Pak Susno karena Pak Susno sendiri. Kami mengawal kesehatan beliau," kata Ketua Mer-C, Jose Rizal ketika dihubungi wartawan di Jakarta, Senin 22 Maret 2010.
"Akhir-akhir ini kan Pak Susno mendapat tekanan, jadi kita khawatir saja terhadap kesehatannya," tambah dia.

Dia mengatakan telah memberitahu Susno soal dukungan yang diberikan Mer-C ini.

Gedung Transnational Crime Center, tempat dimana Susno diperiksa, terlihat tiga petugas dari Mer-C. "Kemarin kita sudah mengkomunikasikan," kata dia.

Sebagaimana diketahui, hari ini Susno diperiksa oleh Tim Propam Polri. Susno memenuhi panggilan kedua Polri setelah sebelumnya mangkir pada 18 Maret yang lalu.

Susno diperiksa terkait tudingannya yang menyatakan ada makelar kasus di tubuh Polri. Dia mengatakan mafia itu melibatkan para jenderal di Badan Reserse dan Kriminal Polri. Dia menuding 'Jenderal Markus' itu berada di Direktur Ekonomi Khusus. Susno menyebut pula nama-nama jenderal dan para penyidik yang dia tuding terlibat.
Mereka adalah Brigjen EI, Brigjen RE yang menggantikan EI, KBP E, dan Kompol A.

Sementara itu, dalam sebuah jumpa pers Polri, membantah pernyataan Susno tersebut. Polri juga menyatakan tindakan Susno itu sebagai tindakan melanggar hukum berupa penghinaan dan penistaan terhadap Polri. Tidak hanya itu, Polri juga telah menyiapkan langkah-langkah untuk meminta pertanggungjawaban Susno atas pernyataan tersebut.
Sedangkan kepada jenderal dan penyidik Polri yang namanya disebut Susno dipersilahkan untuk menempuh jalur hukum masing-masing. Dan salah satu nama yang disebut, Edmon Ilyas telah melaporkan Susno ke Bareskrim Polri.

Kasus itu berawal dari laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) pada 2009. Dalam laporan itu disebutkan adanya dana mencurigakan dalam beberapa rekening seorang pegawai pajak, Gayus Tambunan.

Jumlah uang dalam beberapa rekening Gayus itu berjumlah sekitar Rp 25 miliar. Penyidik pun kemudian memblokir rekening-rekening Gayus tersebut.

Laporan itu ditindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap rekening Gayus. Dalam penyidikan, uang yang berhasil dibuktikan terkait tindak pidana oleh penyidik polri hanya sebesar Rp. 395 juta yang merupakan transaksi dari PT. Megah Jaya Citra Garmindo dan Roberto Santonius yang merupakan konsultan pajak.

Sementara sisanya yang besarnya sekitar Rp. 24,6 miliar, menurut para penyidik polri diakui oleh seorang pengusaha garmen asal Batam  bernama Andi Kosasih.

Andi menitipkan uang itu untuk membeli tanah. Akhirnya rekening itu dibuka blokirnya pada 26 November 2009 atas perintah Direktur Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Raja Erizman yang menggantikan Edmon Ilyas yang sekarang menjadi Kapolda Lampung.
sumber : viva

0 komentar:

Posting Komentar